Search This Blog

Wednesday, January 9, 2013

Jiwaku & Jiwamu

Bukankah kita telah diciptakan berpasangan
Dan selamanya kita akan berpasangan
Bergandengan bukan hanya dalam angan
Hingga sayap-sayap panjang nan lebar lebur dalam nyala
akan menyatu dalam ikatan yang agung
Saling menatap dalam keharmonian 
Dan bukanlah hanya saling menatap ke depan
Tapi bagaimana melangkah ke tujuan semula
Berpasangan dalam mengurai kebersamaan
Karena tidak ada yang benar-benar mampu hidup sendirian
Bahkan keindahan surga tak mampu menghapus kesepian Adam
Berpasangan dalam menghimpun rahmat Tuhan,
Bahkan bersama pula dalam menikmatinya
Karena alam dan karunia Tuhan
Terlampau luas untuk dinikmati sendirian
Bersama dalam setiap keadaan
Karena kebahagiaan tersedia, bagi mereka yang menangis
Bagi mereka yang disakiti hatinya, bagi mereka yang mencari,
bagi mereka yang mencoba
Dan bagi mereka yang mampu memahami arti hidup bersama
Karana mereka itulah yang menghargai pentingnya
orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan mereka
Bersama sampai sayap-sayap san maut meliputikubersama pula dalam musim sunyi
Namun biarkan ada ruang antara kebersamaan itu
Tempat angin surga menari-nari diantara bahtera sakinah
Berkasih, namun tidak membelenggu cinta
Biarlah cinta mengalir dalam setiap titisan darah
Bagai mata air kehidupan
Yang gemerciknya senantiasa menghidupi pantai jiwa kita
Saling isi minuman tapi minum dari satu cawan
Menyanyi dan menari bersama dalam suka dan duka
Hanya biarkan masing-masing menghayati waktu sendirinya
Karena dawai-dawai biola, masing-masing punya kehidupan sendiri
Walau lagu yang sama sedang menggetarkannya
Sebab itulah simfoni kehidupan
Berikan hati namun tak saling menguasai
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri
Yang kita temukan dalam diri yang lain
Dan lagi, hanya tangan kehidupan yang akan mampu merangkulnya
Tegak berjajar namun jangan terlampau dekat
Bukankah tiang-tiang candi tidak dibina terlalu rapat?
Dan pohon jati serta pohon cemara
Tidak tumbuh dalam bayangan masing-masing?

Teruntuk dindaku siapalah dia
(Disadur dari puisi Rahasia Jodoh karya Kahlil Gibran)







No comments: