Search This Blog

Tuesday, October 6, 2015

PENCITRAAN ALA RIHARZ RANGGA KATINA



Disudut-sudut kehidupan ini hampir kita jumpai berbagai macam kegiatan yang menggiring kita pada persepsi yang berbeda-beda, tetapi ada satu hal yang sedang merajalela dan menggerogoti kehidupan umat manusia di zaman yang masih “Jahiliyah” ini untuk sebagian kita. Aku, kita, kamu dan mereka adalah sekumpulan pribadi-pribadi yang tak bisa luput dari hal ini, bahkan mungkin tanpa disadari kini ia hadir dan membuat istana kokoh di dalam relung-relung hati nan suci yang dulu telah kita miliki.

“PENCITRAAN”

Yah…..itulah pencitraan
Hampir semua aktivitas yang dilakukan para pelakon kehidupan ini mengarah kearah yang namanya pencitraan itu. Tujuannya hanya untuk mendapatkan nama baik, pujian, sanjungan, kesempatan, reputasi, rating yang tinggi dan entah apa lagi namanya yang jelas mereka masih satu komunitas dimata manusia. Tak ada lagi keikhlasan, dan ketulusan apa lagi tanpa pamrih, mereka lenyap dan kalaupun masih ada ibaratnya mencari patahan jarum di tumpukan jerami, bukan lagi jarum tapi patahannya. Suliiiiit juga bukan?
Ajaran-ajaran agama cenderung diabaikan bahkan sering kali dusta dijalankan demi pencitraan sekali lagi. Kita tidak lagi takut dengan peringatan-peringatan dan siksa neraka, kita asik membuat pencitraan dan terlena menikmati hasilnya dan tak mau peduli lagi dengan kenikmatan surga karena terlanjur nikmat dari hasil pencitraan.
Pencitraan hadir mulai dari yang sederhana sampai yang paling hight class sekalipun, semuanya tak luput dari cengkramanya. Emang ada cakarnya yah? Ntahlah. Kita sudah mulai tak mau tampil original, tak mau lagi tampil apa adanya, demi yang namanya dusta dalam balutan pencitraan yang telah menjadi lautan luas, samudera para pendewa reputasi, para penjilat, para pencundang dan sejenisnya serta para penganut kepura-puraan yang senantiasa  mengharapkan sanjungan dan pujian. Walaupun sebenarnya mereka tak layak untuk itu. sssssssssssssssttttttttttttttttt
Dunia tak lagi indah, karena yang ada hanyalah kebaikan, keindahan, kebahagiaan dan beberapa hal-hal positif lainnya yang merupakan rentetan dari hasil kamufllase.
Bahkan tokoh-tokoh hebat dunia, para negarawan, para pendiri bangsa, yang amatir hingga yang kaliber tak luput dari itu, lihat olehmu tatkala monas dibangun seperti apa keadaan ekonomi rakyat saat itu. Maka jangan heran kehidupan di bumi pertiwi menumbuh-suburkan pencitraan.
Mereka yang berusaha jauh dari pencitraan kadang-kadang dianggap kaku, tak bisa berkembang bahkan cenderung dianggap pribadi yang tak maju, jadul, ketinggalan zaman, kurang smart, kurang dapat memanfaatkan situasi dan beberapa persepsi miring lainnya yang masi dalam populasi yang sama.
Ok. Jangan terlalu serius kawan ini hanya bualan yang tercipta dari  tombol-tombol yang teraniaya dan memunculkan huruf demi huruf dilayar 14’ sebagai buah ketertindasan hingga tampak menjadi urutan kalimat.
Opsssssssss, maaf. Aku, tatkala menulis hal ini bisa jadi aku pun dalam usaha pencitraan agar terkenal pintar dan punya wawasan lebih. Eiiiii you….., ia kamu, kamu yang lagi baca, aku pesankan hati-hati karena bisa jadi anda pun membacanya karena berpura-pura untuk rajin membaca yang tak lain adalah pencitraan, HEHEHEHHHHEHEHEH dalem.


RUSUNAWAPPG-SM3T
SABTU,12 SEPT 2015/10:03:21

No comments: